
Secara harfiah berasal dari kata Suro, salah satu nama bulan dalam penanggalan Jawa yang bertepatan dengan Muharram pada penanggalan Hijriyah.
Disini para santri cilik melakukan kegiatan pada awal bulan di isi do'a bersama dan di isi tausyiah dari K. Sadiyanto guna memberikan pengetahuan bahwasanya pada bulan tersebut Allah Swt. mengampuni dosa Nabi Adam a.s. menyelamatkan dan mendaratkan Nabi Nuh a.s. dengan kapalnya, menyelamatkan Nabi Musa a.s. dan kaumnya serta menenggelamkan Fir’aun bersama tentaranya, dan, menyelamatkan Nabi Yunus a.s. dari ikan chuut (paus) dan masih banyak lagi peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ‘Asyuro. Pada hari itu, Allah Swt. memberikan ampunan (maghfirah) kepada hamba-hamba-Nya yang berdoa memohon ampunan.